BANTAN, HUMAS – Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah Bengkalis H. Bustami HY secara resmi mengukuhkan kepengurusan Ikatan Keluarga Besar Batin Suku Asli (IKBBSA) Bengkalis-Bantan, bertempat di Jalan Akit Jaya, Desa Kembung Baru, Kecamatan Bantan, Senin (8/10) siang.
Selain Sekretaris Daerah Bengkalis, turut hadir pada kesempatan itu, mantan Bupati Bengkalis dua periode (2000 - 2010) H. Syamsurizal, Ketua DPRD Bengkalis H. Abdul Kadir, Wakil Ketua DPRD Bengkalis H. Indra Gunawan Eet, Camat Bantan Reza Noverindra, Kepala Desa Kembung Baru Hendi Congmeng, Ketua Ikatan Jawa Riau Kabupaten Bengkalis Masuri.
Kehadiran Sekretaris Daerah Bengkalis disambut meriah oleh seluruh anggota kepengurusan IKBBSA.
Bahkan beberapa agenda penyambutan disiapkan untuk menyambut kedatangan Sekretaris Daerah Bengkalis tersebut.
Diawali sambutan bersalam salaman seluruh pengurus IKBBSA yang berjejer lurus bershaf sepanjang jalan 100 meter menuju lokasi acara.
Penyambutan ditempat acarapun begitu meriah karena sesampainya didepan pintu masuk, Sekretaris Daerah kembali disambut dengan atraksi silat yang diperagakan langsung oleh masyarakat yang berdomisili di Desa Kembung Baru sebagai ucapan selamat datang dari masyarakat Kembung Baru.
Usai seluruh rangkaian penyambutan acara dilanjutkan dengan diawali laporan ketua panitia setelah itu dilanjutkan dengan pengukuhan kepengurusan IKBBSA Bengkalis-Bantan.
Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Bengkalis yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis, dimana pada kesempatan itu dia berharap kepada pemangku adat suku Asli untuk tetap menjaga kelestarian hutan dan sungai yakni dwngan mengedepankan atau lebih menonjolkan kearifan lokal, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suku asli dalam melestarikan hutan dan sungai.
“Di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Bantan dan Bengkalis, kondisi hutan dan sungai semakin hari semakin berkurang luasannya, untuk itu penebangan hutan mangrove perlu diatur dengan sistem kearifan lokal,” ujar Bustami.
Dikatakan Sekretaris Daerah Bengkalis, sebenarnya permasalahan-permasalahan kerusakan lingkungan ini bisa diatasi jika semua pihak baik pemerintah maupun elemen masyarakat bersama-sama memberikan solusi konkrit dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat khususnya para pemangku adat untuk melestarikan lingkungan yang benar sehingga tujuan yang ingin dicapai dengan biaya rendah dapat terlaksana tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya masyarakat lokal,” ungkapnya.
Usai menghadiri acara pengukuhan IKBBSA Bengkalis Bantan itu mantan Plt. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Bengkalis menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kembung Baru khusunya dan masyarakat suku asli Bengkalis dan Bantan kepada Kepala Desa Kembung Baru sebagai perwakilan masyarakat asli atas undangan dan sambutannya.
"Saya secara pribadi sedikit terkejut dengan antusiasme dan kemeriahan menyambut kehadirannya beserta rombongan dihari pengukuhan IKBBSA ini." ujar Bustami
Tentunya mengawali pekerjaan sebuah keorganisasian menurut suami Hj. Akna Juwita ini, dengan semangat dan antusiasme seperti ini sangat positif apatah lagi jika diwarnai pula dengan semangat kebersamaan yang kuat.