BENGKALIS, HUMAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra buka secara resmi acara Sosialisasi Imunisasi dalam rangka pekan Imunisasi Dunia melalui kerja sama Dinas Kesehatan dan tim penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, yang dilaksanakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja di Laut, Selasa (23/4) siang.
Dalam sambutannya Ersan menyampaikan, kegiatan sosialisasi imunisasi merupakan langkah positif dalam upaya memberikan pengetahuan, guna mencegah terjadinya penyakit tertentu pada kelompok tertentu pula, misalnya pada kelompok rawan, yaitu bayi, balita, ibu hamil dan usia lanjut.
“Tujuannya agar program pemerintah sukses sampai ke masyarakat. Sehingga semua anak di Kabupaten Bengkalis mendapat manfaat imunisasi dan ini harus menjadi tugas semua pihak baik Pemerintah melalui Dinas Kesehatan, Puskesmas, Posyandu bekerjasama dengan tokoh agama, tokoh adat serta tim penggerak PKK di setiap tingkatan untuk dapat menyampaikan secara baik dan benar mengenai imunisasi, dampak maupun manfaatnya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan keragu-raguan warga terhadap pemberian imunisasi,” ungkap Ersan.
Imunisasi ini terbagi dalam 2 (dua) yaitu imunisasi program dan imunisasi pilihan. Imunisasi program ini adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dan imunisasi pilihan, yaitu imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu.
Bisa kita ketahui bersama dari hasil riset kesehatan dasar tahun 2018, diketahui bahwa capaian idl hanya sebesar 57,9 % saja dari target awal sebesar 83 %. Cakupan idl Kabupaten Bengkalis hanya sebesar 80,89 % dari target 93 %. Alhamdulillah, masih lebih dari cakupan nasional dan Provinsi Riau yang hanya 53 % saja.
Kabupaten Bengkalis, dari data yang ada dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 terjadi 9 kasus difteri, 4 kasus pertusis/batuk rejan, dan 52 kasus hepatitis pada anak. Pada tahun 2017 terjadi 24 kasus campak, 5 kasus difteri dan 9 kasus hepatitis pada anak, dan pada tahun 2018 terjadi 23 kasus campak, 3 kasus difteri, dan 3 kasus pertusis.
Lanjut Ersan, dari jumlah kasus penyakit yang ada, begitu pula dengan jumlah kematian, sudah saatnyalah kita bahu membahu untuk mengatasi masalah kesehatan ini, dengan dinas kesehatan sebagai leading sectornya, dan kita ikut membantu melaksanakan langkah-langkah yang kongkrit untuk mengatasinya.
“Oleh sebab itu, melalui pelaksanaan pekan imunisasi dunia (world immunization week), kami berharap kepada kita semua termasuk PKK Kabupaten Bengkalis semakin gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi secara berjenjang. Aktifkan PKK Kecamatan, PKK Desa/Kelurahan dan bahkan sampai ke kelompok-kelompok dasa wisma, sehingga cakupan imunisasi di Kabupaten Bengkalis dapat menjadi 100 %,” pinta Ersan.
Tampak hadir pada acara tersebut, Poli Spesialis Anak RSUD Bengkalis dr. Madya Ulfa Danila, Sp.A, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alwizar, SKM dan ketua Pokja empat TP-PKK Kabupaten Bengkalis Rita Puspa.