Jumat, 15 Juli 2022 - 22:32:18 WIB - Dibaca : 403 Kali

Pemkab Bengkalis Minta BUMDes Bergerak Cepat Dalam Menyelamatkan Kegiatan Ekonomi Melalui BUMDesa Digital

Editor: Indra - Rep: Sumanto - Foto: Sumanto

PEKANBARU, PROKOPIM – Sistem ekonomi desa berbasis digitalisasi modern harus bisa dimanfaatkan serta menjadi peluang bagi desa melalui BUMDesa guna mendongkrak perekonomian desa yang kesemuanya akan bermuara pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan Bupati Bengkalis melalui Asisten Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bengkalis H. Heri Indra Putra saat membuka bimbingan tekhnis penguatan sistem ekonomi desa berbasis digital/multimedia melalui BUMDes Kabupaten Bengkalis tahun 2022, bertempat di Hotel Furaya Pekanbaru, Jumat (15/7/2022).

H. Heri menambahkan, BUMDesa harus bergerak cepat dalam menyelamatkan kegiatan ekonomi dari unit usaha BUMDesa. apatah lagi, membangun infrastruktur pemasaran desa melalui BUMDesa merupakan salah satu strategi membangun indeks ketahanan ekonomi yang menjadi salah satu indeks desa membangun menuju desa mandiri. 

"Makanya upaya mempercepat kehadiran BUMDesa digital sangat perlu disegerakan, guna memberi jawaban dari kondisi krisis yang terjadi, dengan beragam inovasi yang dapat dilakukan. Justru jika bumdes hanya berdiam diri, desa juga berdiam diri, tentunya masyarakat akan semakin terpukul oleh krisis. Walau kita tetap yakin bahwa masyarakat di desa memiliki daya tahan dan memiliki cara tersendiri dalam menangani krisis." Ucap Heri. 

Makanya, Sambung Heri lagi, dalam pelaksanaan dana program desa bermasa yang telah kami salurkan, ada delapan indikator yang harus dilaksanakan oleh desa, salah satunya adalah pelayanan publik berbasis teknologi, karena kami ingin, kedepannya desa-desa dapat lebih maju dan mandiri serta memiliki pelayanan yang mudah, cepat, tepat, murah, transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan digital. 

"Saat ini kami masih melihat, mayoritas didesa kita masih menggunakan pola lama dalam membangun usaha dan ekonomi, yang memulainya dari produk, padahal membuat produk sangat mudah dengan melimpahnya sumberdaya alam yang kita miliki, namun kita tidak memiliki konsumen, sehingga usaha BUMDesa cenderung jatuh dalam pemasaran." Jelas Heri lagi. 

Makanya lanjut Asisten II, sekarang paradigma pembangunan prinsip ekonominya perlu dibalik dengan membuat perubahan paradigma ekonomi di era teknologi informasi dan komunikasi, yakni, tidak dimulai lagi dari mencipta produk, akan tetapi harus dimulai dari menciptakan konsumen atau sesuai kebutuhan konsumen. Karena jika konsumen telah terbentuk, dengan mudahnya kita melakukan pemasaran. Yakinlah, jika masyarakat secara sadar untuk menggunakan platform digital yang dimiliki dan dapat dikembangkan BUMDesa, itu artinya BUMDesa berhasil masuk dan diterima di tengah masyarakat yang sedang menuju dunia online. 

Kegiatan Bimtek yang diselenggarakan oleh Malay Independent Research ini menghadirkan Kepala Desa dan Direktur Bumdes dari lima Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis yakni Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bantan, Kecamatan Bukit Batu Kecamatan Bandar Laksamana dan Kecamatan Rupat sebagai pesertanya.


Berita Lainnya

Tulis Komentar