Jumat, 22 November 2024 - 13:37:50 WIB - Dibaca : 328 Kali

Pjs Ketua TP-PKK Melihat Keberadaan Penjara Peninggalan Belanda di Bengkalis

Editor: Indra - Rep: Wili Nur Kharisma - Foto: Halimatussa’diah
Teks foto: Pjs Ketua TP-PKK Kabupaten Bengkalis Nunung Susilaningsih Akhmad Saat Mendengar Cerita Salah Satu Petugas Penjaga Penjara Pada Kunjungannya Ke Penjara Peninggalan Belanda di Bengkalis.

BENGKALIS, PROKOPIM - Usai menghadiri wirid pengajian dan santunan kepada anak yatim, sekaligus dalam rangka mempererat tali silaturahmi, Pjs Ketua TP-PKK Kabupaten Bengkalis Nunung Susilaningsih Akhmad bersama Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Bengkalis Akna Juita, Wakil Ketua IV TP-PKK Kabupaten Bengkalis Rita Puspa beserta pengurus mengunjungi Penjara Belanda Huis Van Behauring yang berdiri sejak tahun 1883.

Sedikit yang mengetahui sejarah peninggalan Belanda yang ada di Bengkalis. Salah satunya adalah penjara peninggalan masa penjajahan Belanda. Bangunan penjara ini disebut benteng Huis Van Behauring terletak di Jalan Pahlawan, Kota Bengkalis, yang kini masih tetap kokoh.

“Bangunan Huis Van Behauring ini dibangun pada tahun 1883, dulunya berfungsi sebagai penjara untuk memenjarakan raja, tokoh masyarakat dan siapa saja yang menentang penjajahan Belanda," cerita Khairul, petugas penjaga penjara.

Saat memasuki Benteng Huis Van Behauring, diharuskan masuk dari pintu gerbang merupakan satu satunya pintu masuk ke dalam penjara serta melewati dua ruangan kantor yang terletak kanan dan kiri lorong. Bangunan bergaya Eropa dibangun oleh arsitek asal Portugis itu berbentuk liter U dengan ruangan tahanan sebanyak 20 ruangan. Setiap ruang hanya dilengkapi jendela kecil tanpa instalasi listrik. Dikenal juga dengan nama Rumah Orang Rantai atau Jiel Belanda, ujarnya saat menceritakan kepada Pjs Ketua TP-PKK.

"Dulunya bangunan ini terdapat 25 kamar tahanan, tapi setelah direnovasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Riau ada ruangan yang dirobohkan dan dijadilan kolam taman ditengah kamar tersebut. Satu sel bisa berisi 40 narapidana,” ujar Khairul lagi.

Pada zamannya, Penjara Huis Van Behauring terkenal karena kekejamannya. Para tahanan tidak hanya disiksa tetapi juga dirantai kedua kakinya. Rantai yang dipasangkan kepada para tahanan dikenal kemudian oleh masyarakat dengan sebutan Rumah Orang Rantai, paparnya.

Huis Van Behauring merupakan penjara yang terbesar di Sumatra. Selain menjadi tempat penahanan para pelaku kriminal dan pemberontak yang berasal dari wilayah Bengkalis, penjara ini juga menjadi tahanan yang berasal dari wilayah-wilayah lain di Nusantara. Beberapa tahanan dari Lombok dan Tapanuli tercatat pernah dipenjara di tempat ini, pungkasnya.

Pembangunan Huis Van Behauring berkaitan dengan kedudukan Bengkalis menjadi pusat keresidenan Belanda untuk wilayah Sumatera Timur, sebelum dipindahkan ke keresidena Deli Serdang di Sumatera Utara, tuturnya.

Usai peninjauan Pjs Ketua TP PKK merasa terkesan melihat masih adanya peninggalan bersejarah di Pulau Bengkalis, dan ini bisa menjadi salah satu objek wisata bagi pengunjung yang datang di Bengkalis.

“Perlu adanya daya Tarik bagi orang luar supaya bisa berkunjung di sini, bagaimanapun caranya itu perlu kolaborasi semua pihak yang paham tentang Sejarah peninggalan Belanda ini, “ ujar Nunung.


Berita Lainnya

Tulis Komentar