Selasa, 10 Desember 2024 - 19:10:06 WIB - Dibaca : 415 Kali

Ikuti HLM TPID Se-Provinsi Riau, Bupati Bengkalis Sampaikan Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Menjelang Nataru

Editor: Nurhadi - Rep: Syariah - Foto: Istimewa

PEKANBARU, PROKOPIM - Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, H Khairi Fahrizal, mengikuti High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau, Selasa (10/12/2024) di Ruang Melati lantai III Kantor Gubernur Riau.

Rapat dipimpin oleh Pj Gubri diwakili Pj Sekda Ir. Muhammad Taufiq Qesman Hamid, yang digelar dalam rangka pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025.

Pada kesempatan tersebut, Pj Sekda Ir. Muhammad Taufiq Qesman memberikan beberapa rekomendasi atau saran yang dapat dijadikan perhatian bersama dalam rangka menjaga stabilisasi inflasi menjelang hari besar keagamaan natal dan tahun baru 2025. 

Rekomendasi tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, TNI/Polri, Instansi Vertikal serta seluruh pihak terkait.

"Pertama, kami mengimbau untuk mengintensifkan pemantauan dan pengawasan bersama, bekerja sama dengan Satgas Pangan dan aparat penegak hukum, guna mengantisipasi ketidakwajaran kenaikan harga komoditas pangan, gangguan distribusi, dan penimbunan barang, termasuk pada BBM dan LPG," jelas Taufiq.

Selanjutnya, langkah-langkah strategis seperti operasi pasar murah, gerakan pangan murah, serta program stabilisasi pasokan dan harga pangan perlu terus didorong untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan. 

"Kami juga mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam menjaga kestabilan harga. Begitu juga menjaga kelancaran distribusi barang pokok melalui simpul-simpul transportasi penting, seperti pelabuhan penyebrangan di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, serta pelabuhan laut di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jangan lupa, kita harus tetap memperhatikan potensi dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi pasokan pangan" jelasnya.

Sementara itu Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, H Khairi Fahrizal melaporkan, dinamika inflasi tahunan Riau menjelang akhir 2024 berada pada angka YOY 0.87% (kondisi nov) berada di bawah rencana inflasi nasional pada rentang 1.5% s/d 3.5%. Dengan demikian masih memerlukan upaya untuk menjaga stabilitas produsen (sektor hulu) agar tetap kondusif dan produktif.

"Sementara Kondisi inflasi Kabupaten Bengkalis tahun ini lebih terkendali di Banding Riau, dengan angka 1.64% YOY (per.nov) dan secara optimis pada Nataru akan tetap terkendali dibawah 2.5%," ucap Khairi.

Dijelaskannya, terkait fenomena deflasi yang terjadi saat ini, termasuk di Kabupaten Bengkalis diperkirakan disebabkan beberapa faktor diantaranya, ekspektasi dan kesadaran akan belanja bijak dan hemat sudah cukup populer.

Kemudian perlambatan putaran ekonomi beberapa wilayah yg masih bergantung pada putaran APBD dan meningkatnya produksi lokal pada beberapa komoditas Volatile food yang beredar di pasar, seperti cabe, ikan dan jenis sayuran.

Terhadap fenomena ini pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis telah melakukan upaya pengendalian deflasi dalam beberapa langkah yakni mengoptimalkan GPM untuk menyalurkan produk lokal khususnya volatile food, disamping menyediakan produk pangan murah bagi masyarakat.

Kemudian memastikan daya beli masyarakat ekonomi rendah tetap terjaga dengan penyaluran bansos dan sejenisnya telah tersalur 100% diterima masyarakat dan memastikan rencana penyaluran pangan bersubsidi (pasar murah) tidak berdampak pada deflasi yg terlalu rendah pada akhir tahun.

"Selain langkah spesifik menjelang Nataru tersebut, secara umum Pemkab Bengkalis juga sedang menyiapkan kerjasama dengan Bulog untuk pembuatan Gudang Bulog di wilayah Duri. Agar pasokan beras dan komoditas yg disediakan bulog pada wilayah duri lebih terkendali." Tutup Khairi Fahrizal.


Berita Lainnya

Tulis Komentar