Kamis, 17 Juli 2025 - 12:24:44 WIB - Dibaca : 77 Kali

Bupati Bengkalis Dukung Penguatan Marwah Adat Sakai: Pengukuhan Bathin Panaso Jadi Momentum Pelestarian Budaya

Editor: Nurhadi - Rep: Herma safitri - Foto: Tim Humas

PINGGIR , PROKOPIM – Pemerintah Kabupaten Bengkalis menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan eksistensi masyarakat adat Sakai. 

Demikian disampaikan Bupati Bengkalis melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis, H. Toharuddin, dalam arahannya saat menghadiri acara pengukuhan Bathin Panaso Sakai di Gedung Serbaguna Hj. Nuryah Binti Sontel, Kamis (17/7/2025) pagi.

Sebelumnya H. Toharuddin menyampaikan ucapan selamat dan tahniah atas pengukuhan Ahmad Bin Majid sebagai Bathin Panaso Sakai. Ia berharap kepercayaan dan amanah yang telah diberikan kepada Bathin dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan komitmen tinggi.

“Semoga Datuk Bathin Panaso yang baru dikukuhkan dapat menjalankan amanah ini dengan baik, profesional, dan mampu menjadi mitra strategis dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bengkalis,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa adat resam dan tradisi sakai merupakan warisan luhur yang memiliki peran penting sebagai landasan spiritual dan sosial dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan dan pelestarian adat ini harus terus dijaga agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

“Adat bukanlah beban masa lalu, melainkan warisan kearifan yang mampu menjadi penuntun langkah kita ke masa depan. Jika nilai-nilai dan tunjuk ajar adat Sakai dapat dijalankan dengan baik, maka akan tumbuh masyarakat yang berakhlak mulia, saling menghormati, dan hidup dalam harmoni,” tambahnya.

Toharuddin juga menekankan bahwa pengukuhan Bathin tidak sekadar seremonial adat, tetapi menjadi simbol pengakuan terhadap martabat budaya masyarakat Sakai yang telah mengakar secara turun-temurun. 

Dalam konteks ini, peran Bathin sangatlah strategis, terutama dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai adat.

“Kami berharap, melalui peran aktif para Bathin, adat dan budaya Sakai tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Bathin harus mampu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menjaga warisan budaya sambil membuka diri terhadap perubahan,” ucapnya.

Dalam kaitannya dengan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Bengkalis memandang masyarakat adat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari agenda pembangunan inklusif dan berkeadilan.

Toharuddin menegaskan bahwa tidak boleh ada satu pun anak negeri yang tertinggal, termasuk masyarakat adat Sakai.

“Kami terus berupaya memperhatikan hak-hak masyarakat adat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur maupun pemberdayaan ekonomi. Kehadiran Bathin sangat kami harapkan untuk bersinergi bersama pemerintah dalam membangun daerah ini agar lebih bermarwah, maju, dan sejahtera,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa keberadaan Bathin di tengah masyarakat harus dapat mencerminkan sosok pemimpin adat yang bijaksana, didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting, serta mampu menjadi tempat bertanya dan menenangkan persoalan-persoalan yang timbul di tengah masyarakat.

“Bathin harus menjadi penjaga marwah adat, menjadi teladan bagi generasi muda, serta menjadi penghubung yang kokoh antara masyarakat adat dan pemerintah,” tutup Toharuddin.

Acara pengukuhan berlangsung dalam suasana khidmat, penuh kekeluargaan, serta dihadiri tokoh-tokoh adat, unsur Forkopimcam, perangkat desa, dan masyarakat Sakai. Prosesi adat dilakukan dengan khusyuk sebagai simbol penghormatan terhadap nilai-nilai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.


Berita Lainnya

Tulis Komentar