Sabtu, 09 Agustus 2025 - 19:33:55 WIB - Dibaca : 51 Kali

Gubernur Riau Anugerahkan Penghargaan Kepada Syekh H. Muhammad Yusuf Dan H. Arsyad, Ms Tokoh Pejuang Asal Kabupaten Bengkalis

Editor: Indra - Rep: Tim Prokopim - Foto: Tim Prokopim
Teks foto: Gubernur Riau Saat Menyerahkan Penghargaan Kepada penghargaan Tokoh Pejuang Asal Kabupaten Bengkalis.

PEKANBARU, PROKOPIM – Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, menganugerahkan penghargaan kepada dua tokoh asal Kabupaten Bengkalis, yakni Almarhum Syekh H. Muhammad Yusuf dan Almarhum H. Arsyad, MS, atas dedikasi serta pengabdian mereka dalam Perjuangan Kemerdekaan, Pengembangan Syariat Islam, Pendidikan, Kesehatan, dan Pembelaan Hak-Hak masyarakat.

Penghargaan tersebut diserahkan sempena Hari Jadi Provinsi Riau Ke-68 di Gedung DPRD Provinsi Riau, Pekanbaru. Penghargaan untuk Syekh H. Muhammad Yusuf diterima oleh Ahli Waris Suriyati, sedangkan penghargaan untuk H. Arsyad, MS diterima oleh ahli waris Zulkarnain.

Gubernur Riau menyampaikan bahwa kedua tokoh ini adalah teladan bagi generasi saat ini.

“Syekh H. Muhammad Yusuf dan H. Arsyad, MS, adalah putra terbaik Kabupaten Bengkalis yang mengabdikan hidupnya untuk Agama, Bangsa, dan masyarakat. Penghargaan ini adalah wujud penghormatan atas jasa-jasa mereka yang tak ternilai,” ujar Gubernur Riau.

Sementara itu, Bupati Bengkalis, Kasmarni, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas penghargaan yang diberikan kepada kedua tokoh tersebut.

“Almarhum Syekh H. Muhammad Yusuf telah membangun Pendidikan, Kesehatan, serta mengajarkan nilai-nilai Agama dengan penuh ketulusan. Sementara Almarhum H. Arsyad, MS, adalah pejuang tangguh yang sejak muda telah menentang penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan. Masyarakat Kabupaten Bengkalis akan selalu mengenang jasa dan pengorbanan kedua tokoh tersebut,” ungkap Kasmarni.

Bupati Kasmarni juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang telah memberikan penghargaan ini.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Riau, khususnya Bapak Gubernur Riau H. Abdul Wahid yang telah memberikan penghormatan ini. Semoga menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk meneladani semangat perjuangan kedua tokoh ini,” ucap Kasmarni.

*Riwayat Perjuangan*

Syekh H. Muhammad Yusuf Lahir di Desa Balai Pungut pada 25 April 1921 dari pasangan Mel Bahrum dan Boneh. Pada awalnya Beliau dikenal sebagai Abdul Manan sebelum Beliau memutuskan berguru kepada ulama besar Syekh Imam Sabar. Kemudian melanjutkan pendalaman ilmu di Thariqat Naqsyabandiyah yang berada di Besilam, Langkat, Sumatera Utara di bawah bimbingan Syekh Abdul Wahab Rokan hingga Beliau memperoleh gelar Syekh.

Beliau mendirikan Rumah Suluk Khairul Amal di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, berperan dalam pembangunan sekolah SMP Negeri 1 Pinggir di Desa Muara Basung (1994), Puskesmas Muara Basung (2004), dan SMA Negeri 1 Pinggir di Desa Muara Basung pada (2005), serta memperjuangkan hak-hak masyarakat lokal.

Garis Keturunan Syekh H. Muhammad Yusuf Menikah dengan Hj. Nuryah (almarhumah), dikaruniai seorang anak bernama Muhammad Nur (almarhum), dengan cucu:
1.  Khairul Zaman
2. Amril Mukminin, SE., MM (Bupati Bengkalis ke-14)
3. Yusrizal (alm)
4. Al Azmi (Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis)
5. Riki Rihardi, S.STP., M.Si. (Camat Mandau)

Dengan istri kedua, Hj. Rohana (almarhumah) memiliki empat anak:
    1.    Darwi (alm)
    2.    Tarmizi (alm)
    3.    Megawati
    4.    Suriyati, SKM

Syekh H. Muhammad Yusuf wafat pada 25 Januari 2006 dan dimakamkan di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

H. Arsyad, MS, Sosok sederhana dan bersahaja ini, sebelum Kemerdekaan RI, menempuh pendidikan di HIS (Hollands Inlandsche School). Usai lulus, Beliau bekerja sebagai pengantar koran di Kantor Pejabat Belanda untuk memperluas wawasan tentang Pemerintahan Kolonial. Dari sanalah tumbuh kesadaran Nasionalismenya, menyadari bahwa penjajahan sangat menyakitkan dan merendahkan martabat Bangsa.

Pada 14 Oktober 1945, Beliau bergabung bersama para pemuda dan tokoh masyarakat mendirikan Angkatan Pemberontak Indonesia (API). Lebih dari 100 Anggota API kemudian bergabung dengan BKR, TKR, dan TNI. H. Arsyad, MS, masuk dalam Satuan Intelijen dengan pangkat Sersan Dua (Serda).

Garis Keturunan H. Arsyad, MS. 
Menikah dengan Hj. Amnah, dikaruniai enam anak:
    1.    Abd. Hadi
    2.    Drs. Zulkarnain
    3.    Aryati
    4.    Amir Syarifudin
    5.    Albaiti
    6.    Aidi

H. Arsyad, MS wafat pada 10 Februari 2015 dan dimakamkan di Bengkalis.

Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis berharap penghargaan ini menjadi momentum untuk mengenang serta meneladani pengabdian kedua tokoh demi kemajuan Daerah dan Bangsa.


Berita Lainnya

Tulis Komentar