Sekda Bengkalis: RDTR Perkotaan Jadi Fondasi Tata Ruang dan Arah Investasi Daerah

BENGKALIS, PROKOPIM — Sekretaris Daerah Bengkalis, dr. Ersan Saputra TH, menegaskan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Bengkalis menjadi langkah penting untuk memastikan arah pembangunan dan investasi berjalan sesuai koridor tata ruang.

Pernyataan itu disampaikan Ersan saat membuka Konsultasi Publik II Penyusunan RDTR Perkotaan Bengkalis dan Konsultasi Publik I KLHS, Kamis (5/12/2025), bertempat di Aula Pertemuan Kantor PUPR Bengkalis.

“RDTR bukan hanya dokumen teknis. Ini fondasi pengendalian ruang dan kepastian bagi investor maupun pemerintah,” ujar Ersan.

Ketua Forum Penataan Kabupaten Bengkalis ini juga menekankan pentingnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan rencana tata ruang tetap berada dalam batas daya dukung lingkungan.

“KLHS memastikan kebijakan ruang kita tidak menimbulkan risiko ekologis di masa depan,” katanya.

Hingga kini, Bengkalis telah memiliki dua RDTR yang sudah ditetapkan, RDTR Rupat dan Sekitarnya (Perbup 15/2023) dan RDTR Perkotaan Duri (Perbup 29/2025)

RDTR tersebut dinilai mempercepat proses perizinan melalui sistem OSS karena zonasinya sudah jelas dan digital.

Kepada seluruh peserta konsultasi publik, termasuk akademisi, lembaga adat, dan masyarakat, memberikan masukan agar dokumen RDTR dan KLHS yang disusun lebih matang, pinta Ersan.

“Penyusunan tata ruang tidak boleh sepihak. Kita ingin RDTR ini benar-benar menjawab kebutuhan Bengkalis ke depan,” ujarnya.

Ia berharap RDTR Perkotaan Bengkalis dapat menjadi pedoman pembangunan yang tertata dan berkelanjutan.

“Dengan RDTR yang baik, kita ingin menghadirkan Bengkalis sebagai kota yang maju dan sejahtera,” kata Ersan.

Acara kemudian resmi dibuka dan dilanjutkan dengan pembahasan teknis penyusunan RDTR dan KLHS.

Hadir pada pembukaan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Rindra Wardana Alias Iyan Kancil, Kadis PUPR Supardi, Sekretaris PUPR Erdila Johan, Para Pejabat dilingkup Pemkab Bengkalis, Wadir III Politeknik Negeri Bengkalis Marhadi Sastra serta para Akademisi IAIN Datuk Laksamana, Institut Syariah Negeri Junjungan (ISNJ) Bengkalis dan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Riau.