Kamis, 15 Desember 2016 - 09:11:00 WIB - Dibaca : 907 Kali

Terapkan Teknologi Pengolahan Air Gambut, Polbeng Taja Sosialisasi dan Bantuan Peralatan

Teks foto: Politeknik Negeri Bengkalis menyerahkan peralatan pengelolaann air gambut kepada Pj Kades Sungai Alam, Khaidir, Rabu (14/12/2016).

BENGKALIS, HUMAS - Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) menggelar sosialisasi dan implementasi teknologi pengelolaan air gambut menjadi air layak konsumsi yang memenuhi standar minimal air bersih bagi warga Kecamatan Bengkalis, khususnya warga Desa Sei Alam. Acara digelar di Kantor Desa Sungai Alam Bengkalis, Rabu (14/12/2016).

Dipilihnya Kecamatan Bengkalis, khususnya Desa Sungai Alam, karena sebagian warga masih menggunakan air sumur bor dan air hujan.

Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat  guna mengimplementasikan teknologi pengolahan air gambut menjadi air bersih yang layak dikonsumsi menggunakan sistem penyaringan makro dan mikro serta dikombinasikan dengan mesin RO (Reverse Osmosis) yang dikontrol sensor PH untuk mengetahui kualitas PH air yang dihasilkan.

Ketua Panitia Pelaksana, Wan Muhammad Faizal  mengatakan, sebelum implementasi teknologi pengelolaan air gambut menjadi air layak konsumsi, ada beberapa tahapan  yang dilakukan. Pertama, melakukan survei ke warga masyarakat Desa Sungai Alam. Kedua, melakukan diskusi dan kerja sama dengan mitra dalam hal ini Poskedes dan Kantor Desa Sungai Alam.

“Selanjutnnya mengadakan dan membuat sistem pengolahan air gambut/air sumur bor  dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium agar teruji secara klinis, sehingga terciptanya instalasi pengolahan air bersih yang memanfaatkan saringan makro, saringan mikro dan mesin RO sebagai filter dan terbentuknya suatu komunitas masyarakat yang peduli dengan hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Lanjut Faizal, kegiatan ini didukung hibah pengabdian masyarakat yang dikenal dengan Iptek Bagi Masyarakat Kemenristekdikti. Peralatan yang sudah dipasang di Kantor Desa Sungai Alam diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga guna memenuhi kebutuhan air bersih.

“Kapasitas air yang dihasilkan baru 1.500 liter perhari. Semoga pendistribusian air bersih bisa diatur dengan sebaik mungkin,” ujarnya seraya mengatakan bahwa kegiatan ini didanai Kemenristekdikti.


Berita Lainnya

Tulis Komentar