“Tak Ada Orang Membuat Sumur Airnya Langsung Jernih”

BENGKALIS, HUMAS --  Segala sesuatu tidak ada  yang instan. Termasuk mie instan sekalipun, tetap membutuh proses. Baik saat membuatnya ataupun tak kala hendak dijadikan santapan.

Kalau kita jeli dan mau jujur melihat kenyataan, di dunia ini tidak ada suatu kejadian yang muncul secara tiba-tiba. Tidak ada kebetulan. Suatu kejadian yang kita lihat merupakan hasil dari suatu proses yang mendahuluinya.

Dalam suatu tandan pisang misalnya, tak semua buahnya matang secara serentak. Ada diantaranya yang masih berwarna hijau, sementara yang lainnya sudah menjadi kuning.

Memang, segala sesuatu di alam ini telah diatur sesuai siklus dan butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang menjadi sempurna.

Proses berubah ke arah yang lebih baik memang bukan sesuatu yang mudah dan biasanya memakan waktu. Tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Karena itu, siapapun kita jika termasuk dalam kelompok orang yang sangat berorientasi pada hasil tapi cuai atau abai pada proses, maka siap-siaplah untuk frustasi.

Topik tentang kata proses ini juga yang menjadi bahan ‘diskusi kecil’ antara Bupati Bengkalis Amril Mukminin ketika menerima kunjungan muhibah jajaran manajemen Harian Riau Pos, Ahad, 31 Juli 2017 lalu.  

Tentunya tentang proses pembangunan di daerah ini di era kepemimpinannya sebagai orang yang didahulukan seranting dan ditinggikan selangkah yang sudah berlangsung kurang lebih setahun empat bulan pasca dilantik 17 Februari 2016.

Adapun jajaran manajemen Harian ‘Bangun Negeri Bijakkan Bangsa’ yang datang dan diterima Bupati Amril  di Rutama (Ruang Utama) kediaman resmi Bupati Bengkalis Wisma Daerah Sri Mahkota itu adalah General Manajer (GM) Bisnis Ahmad Dardiri (Ade), GM Operasional M Nazir Fahmi dan Pimpinan Redaksi M Hapiz.

Dalam pertemuan yang di akhiri dengan saling tukar cenderamata antara Bupati Bengkalis dan manajemen Harian Riau Pos, hadir juga  H Bagus Santoso, anggota DPRD Riau asal yang dahulunya sama-sama pernah menjadi wakil rakyat di DPRD Bengkalis bersama Amril.

Sedangkan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis ikut mendampingi Bupati Amril dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, diantaranya Pelaksana Tugas Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) M Nasir, Kabid Sumber Daya Komunikasi dan Informatika Diskominfotik Adi Sutrisno serta Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Riki Rihardi.

Sesuai amanah yang diberikan masyarakat, sebagai bupati, kata Amril, tak ada keinginan lain, selain bagaimana pembangunan di daerah ini sukses. Menjadikan daerah ini semakin maju dan makmur. Menyenangkan masyarakat daerah ini.

Apalagi, imbuh suami Kasmarni ini, hal itu juga menjadi petuah dan amanah yang disampaikan ibunya ketika dahulu dirinya minta izin dan restu untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkalis periode 2016-2021.

“Sebagai anak, sampai kapanpun tentu kami tak mungkin melupakan amanat ibu kami tersebut,” ujar Amril, yang memang diketahui banyak orang senantiasa berpamitan dengan ibunya kemanapun hendak pergi. Bahkan kalau tengah berada di kediaman pribadinya di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, pria kelahiran 5 Maret 1973 ini, tak akan meninggalkan rumah sebelum mencium tangan perempuan yang melahirkannya itu.

Terkait dengan adanya kritikan warganya bahwa apa yang dilakukannya sebagai Bupati Bengkalis selama kurang lebih satu setengah tahun ini masih ada yang belum sebagaimana diharapkan, ayah dari Septian Nugraha, Fanny Anggriani Harnas, M. Arsya Fadillah dan  M Bangsawan Putra Amril ini, tak menutup mata. Apalagi ingin membela diri.

“Seperti orang membuat sumur, termasuk sumur bor sekalipun, tak mungkin airnya langsung jernih. Tentu butuh waktu, memerlukan proses. Semua sedang berproses dan dilakukan percepatan. Sebagai Bupati, tak ada azam yang lain kecuali membuat masyarakat daerah ini senang, meskipun tentu dan pastinya, tak mungkin kami bisa menyenangkan seluruhnya,” terang Amril. ***