Rabu, 02 Agustus 2017 - 0:01:32 WIB - Dibaca : 715 Kali

Bupati Bengkalis: Budaya dan Seni Salah Satu Landasan Kokoh Manusia

Editor: Indra - Rep: Zuriat - Foto: Sudiyo
Teks foto: Peserta grup kompang saat menunjukkan kebolehan di hadapan Plt Sekda H Arianto dan tamu undangan, usai dibuka secara resmi, di Lapangan Tugu Bengkalis, Rabu (2/8/2017) malam.

BENGKALIS, HUMAS – Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, kebudayaan dan seni, dalam kajian para pakar, dipandang sebagai salah satu dari dua kekuatan yang mampu menjadi sebuah landasan yang kokoh bagi mahluk manusia masa depan, dalam menghadapi era globalisasi yang cenderung menggerus nilai-nilai kemanusiaan.

“Karena budaya dan seni berkiprah dalam wilayah pemuliaan diri dan pencerahan akal budi. Jika kemajuan yang tinggi tidak berbancuh secara baik dalam akal budi dan kemuliaan, maka kemajuan itu pada gilirannya justru akan menjadi hal yang akan menghancurkan manusia itu sendiri,” tuturnya.

Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Bengkalis, diwakili Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) H Arianto, ketika memberikan pengarahan sekaligus membukas secara resmi Festival Seni Budaya Melayu, di Lapangan Tugu, Rabu (2/8/2017) malam.

Disampaikannya, perlu disyukuri negeri ini masih memiliki sikap dan penghargaan yang tinggi terhadap bidang seni dan budaya, sehingga keduanya terus mendapat perhatian yang besar dalam kebijakan pembangunan yang dilakukan, baik tingkat Provinsi Riau umumnya, maupun Kabupaten Bengkalis khususnya.

“Pemerintah Provinsi Riau,melalui Peraturan Daerah Nomor 36 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Riau, yang lebih terkenal dengan sebutan visi Riau 2020, telah menjadikan kebudayaan sebagai sebuah tiang agung pembangunan, bahkan matlamat akhir dari tingkat pembangunan kebudayaan itu, adalah bagaimana menjadikan riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, sejak dua tahun lalu sempena peringatan Hari Jadi ke-58, Provinsi Riau sudah mencanangkan gerakan melalui tagline “Riau, The Homeland Of Melayu” atau “Riau, Tanah Air Melayu”, dimana bidang kebudayan yang tentunya termasuk seni di dalamnya menjadi salah satu fokusnya bersama sektor pariwisata.

“Untuk menjayakan sebuah visi kebudayaan yang sangat mulia ini, tentu saja meminta  keterlibatan semua pihak dan kalangan. Sebab jika semua pihak menunjukkan kepeduliannya terhadap nilai-nilai seni dan kebudayaan, maka pembangunan kebudayaan seni akan bergerak kearah yang diharapkan,” harapnya.

Sementara itu Kepala Disparbudpora Bengkalis, H Eduar menerangkan, Festival Seni Budaya Melayu ini akan berlangsung selama tiga hari. Terhitung sejak 2 sampai dengan 4 Agustus 2017.

“Ada beberapa kategori yang diperlombakan. Seperti pantun, sebanyak 16 grup, langgam melayu putra-putri dengan  35 peserta, zapin tradisi 12 grup, rebana 10 grup dan kompang 12 grup. Kesemua peserta terdiri dari delapan kecamatan yang ada di Negeri Junjungan ini,” tutup Eduar.

Turut hadir dalam pembukaan festival tersebut, Plt Asisten Tata Praja, Hj Umi Kalsum, Asisten Administrasi Umum, H TS Ilyas, sejumlah Kepala Perangkat Daerah dan tamu undangan serta ratusan masyarakat.


Berita Lainnya

Tulis Komentar