Hugo P: “Istriku Bidadariku, Anakku Pangeran Hatiku”

BENGKALIS, HUMAS -- “Istriku Bidadariku, Anakku Pangeran Hatiku”. Itulah kalimat yang memvisualisasikan perasaan hati betapa penting, berharga, cinta dan sayang seorang Hugo Pratmojoyo kepada keduanya. Kepada istri dan buah hatinya Hervito Ayodya Yoga Bagaskara yang saat ini tercatat sebagai siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Bengkalis.

Bagi yang berteman dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Rupat Utara di media sosial, tentu dapat dan pernah membaca kalimat itu di bagian dinding atau wol yang berisi informasi umum tentang dirinya di akun facebook miliknya.

Adapun status terakhir yang ditulis dokter gigi ini diakun tersebut adalah empat huruf, yaitu kata “Yang”. Status tersebut ditulisnya 17 Januari 2013 atau empat tahun 7 bulan silam melalui BlackBerry Smartphones App.

Namun demikian, bukan tentang “bidarariku”, “pangeranku” dan kata “Yang” itu yang ingin diinformasikan kali ini. Bukan pula tentang makna ungkapan "Gemah Ripah Loh Jinawi" yang menjadi kutipan favoritnya.

Namun soal prestasi yang diraih suami Yusmainar tersebut di tahun 2017 ini. Dan pastinya prestasi nan membanggakan. Prestasi yang dapat diadikan tauladan bagi kita semua.

Pada tahun ini, alumni Universitas Gajah Mada tahun 1996 yang juga pemilik NIP 19640425 200003 1 002 yang mulai bertugas di Rupat utara 1997 atau dua dasa warsa silam itu, terpilih dan dinobatkan sebagai dokter teladan tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2017.

Penghargaan teladan tersebut diberikan Bupati Bengkalis Amril Mukminin, karena sebagai tenaga kesehatan, pria berkacama mata asal kota Yokyakarta ini, dinilai memiliki dedikasi yang tinggi pada pelayanan masyarakat.

“Bupati Bengkalis dengan ini memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada drg Hugo Pratomojoyo (dokter) sebagai tenaga kesehatan berdedikasi tinggi pada pelayanan kepada masyarakat tahun 2017 dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2017,” itulah kata-kata dalam piagam tertanggal 18 Agustus 2017 dan diterimanya di tanggal yang sama.

Memang, dia penerima penghargaan sebagai dokter teladan se-kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, pada Jum’at, minggu lalu, di Balai Kerapatan Sri Mahkota, Bengkalis.

Dengan menggunakan “pakaian kebesaran dokter” warna putih lengan pendek, penghargaan itu langsung diterimanya dari Bupati Amril.

Yaitu, saat acara ramah tamah yang ditaja Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara ketika ditanya apa pinsip kerjanya dalam bertugas, sehingga bisa meraih sukses sebagai dokter teladan Bengkalis 2017?

“Apapun kondisinya, kita harus sabar dan ikhlas dalam menjalankan tugas. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya,” jawabnya, berpetuah.

Mengenai Rupat Utara, khususnya Tanjung Medang, menurutnya, sudah mulai maju. Komunikasi dan transportasi sudah mulai lancar  dan sudah ada peningkatan infrastruktur.

Namun demikian, dalam menjalan tugas dia mengatakan masih ada dukanya. Apa itu?

“Dalam melaksanakan tugas masih kekurangan tenaga, sehingga kurang optimal dalam menjalankan fungsi Puskesmas,” akunya dengan nada harap.

Sabas, Pak Dokter Hugo.***