Senin, 29 Juli 2019 - 12:31:11 WIB - Dibaca : 1097 Kali

Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan, Warnai Hari Jadi Bengkalis

Editor: Yeni Mayasari - Rep: Tim Humas - Foto: Tim Humas
Teks foto: Penampilan 9 suku dan Paguyuban Dalam Rangka Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan Hari Jadi ke-507 Bengkalis, di Lapangan Tugu Bengkalis, Senin (29/7/19).

BENGKALIS, HUMAS- Sebanyak 9 suku dan paguyuban (Jawa, Minang, Sunda, Aceh, Batak, Asli, Tiong Hoa, Bugis dan NTB) dengan menggunakan pakaian adat lengkap semarakkan Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan Hari Jadi ke-507 Bengkalis, Senin (29/7/19) di Lapangan Tugu Bengkalis.

Selain suku dan paguyuban, Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan juga diikuti oleh perwakilan instansi pemerintah, perangkat desa, guru, Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis dan utusan sejumlah sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga ke perguruan tinggi di Bengkalis.

Saat melepaskan Pawai Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan, Asisten Perekononian dan Pembangunan Kabupaten Bengkalis, H Heri Indra Putra menghimbau kepada seluruh peserta dan masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tak terbilang suku dan keyakinan, agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam mengikuti Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan.

“Kita harapkan Kabupaten Bengkalis menjadi lebih berwarna, lebih indah dan semakin maju karena keragaman budaya sehingga menimbulkan semangat semua komponen untuk terlibat membangun Negeri Junjungan secara bersama," kata H Heri.

Kemudian lanjut H Heri lagi, kearipan lokal yang menjadi budaya suatu daerah merupakan aset yang sangat berharga dan bisa menjadi investasi untuk masa depan. Unsur kebudayaan daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional harus dilestarikan dan dikembangkan di tengah perubahan global yang pesat yang bisa mengancam identitas bangsa dan negara.

“Dengan demikian, diharapkan pada masa akan datang, bangsa dan negara Indonesia, khususnya Kabupaten Bengkalis tetap mempunyai dan menjaga identitas sesuai dengan dasar negara dan nilai-nilai serta pandangan hidup bangsa Indonesia walaupun terjadi perubahan global. Karena bangsa Indonesia akan kokoh jika diperkuat oleh pendekatan kebudayaan selain politik dan hukum,” terang H Heri.


Berita Lainnya

Tulis Komentar