Selasa, 26 November 2019 - 14:40:12 WIB - Dibaca : 2522 Kali

Bahas Materi Stunting dan Psikologi Peran Gizi dan Kebersihan Menjadi Penting

Editor: Nurhadi - Rep: Nuratika - Foto: Sifawati
Teks foto: Seminar Sehari Tentang Stunting Bagi Anak dan Psikolog, di Ruang Dang Merdu Bengkalis, Selasa (26/11/2019).

BENGKALIS, HUMAS - Tiga narasumber seminar sehari membahas materi tentang stunting bagi anak dan psikolog, Selasa (26/11/2019), di Ruang Dang Merdu Bengkalis.

Sebagaimana dikatakan Jesika Febriana narasumber dari Dinas Kesehatan Bengkalis bahwa stunting atau biasa disebut kerdil adalah kondisi gagal tumbuh anak di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

"Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya, dengan dampak gagal tumbuh, maka hambatan perkembangan kognitif dan motorik dan ganguan metabolik juga ikut terjadi," kata Jesika.

Kemudian tambah Jesika faktor penyebab stunting akibat kurangnya asupan dan gizi makanan pada masa kehamilan, status kesehatan buruk, pola asuh, penyakit inflesi yang berulang, perumbuhan janin terhambat dan lingkungan kebersihan.

Sementara itu dr Ulfa dalam pemaparan materinya tentang kebijakan pencegahan dan penurunan stunting. Stunting dalam tujuan global 2030 yaitu menghilangkan kelaparan mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

Kemudian kata dr Ulfa kerangka penanganan stunting meliputi intervensi gizi spesifik yang ditujukan kepada anak dalam 1000 HPK dan Intervensi gizi sensitif yang ditujukan melalui kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan dengan sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus 1000 HPK.

"Pencegahan stunting itu penting, maka dari itu optimalkan 1000 HPK dengan memperhatikan asupan gizi saat kehamilan," kata dr Ulfa.

Suasana seminar sehari semakin riuh tatkala dr Eji Marlina dari Dinas Kesehatan Bengkalis menyampaikan materi terkait psikolog.

Sebelumnya dr Eji mengajak para peserta untuk senam otak bersama melalui gerakan tangan. Dari senam tersebut maka dapat dilihat gerakan motorik otak bagian mana yang lebih bekerja.

"Bagi wanita memiliki kelebihan dari sistem otak. Kelebihan tersebut yaitu "istimewa". Mengapa dikatakan istimewa, karena wanita bisa menyediakan banyak hal dalam satu waktu, misalkan saja dalam pekerjaan rumah, ketika sedang memasak wanita bisa mengerjakan hal lain diwaktu bersamaan," kata dr Eji.

Selain itu kata dr Eji presepsi akan menentukan sikap. Presepsi yang baik akan menentukan sikap yang baik pula sebalik jika presepsi keliru maka akan menimbulkan sikap yang tidak tepat. Presepsi itu muncul melalui kesan pertama dengan kurun waktu yang cepat berkisar antara 1 sampai dengan 5 menit.

dr Eji mengambil contoh dari sebuah video yang dipaparkan tentang presepsi. Dalam sebuah video menceritakan tentang seorang wanita yang sedang berada di bandara. Diruang tunggu bandara si wanita menyantap kue yang dibawanya dengan membaca sebuah koran. Berdampingan dengan si wanita ada seorang lelaki juga duduk membaca koran. Sambil membaca koran sang lelaki menyantap kue yang dimakan oleh sang wanita. Wanita tersebut melihat dengan saksama sambil berfikir mengapa lelaki tersebut begitu lancang mengambil kue miliknya. Namun sang wanita tidak berani bergumam untuk bertanya kepada lelaki tersebut. Ketika sang wanita tersebut berada didalam pesawat sang wanita melihat di dalam tas terdapat kue miliknya. Berarti kue yang dimakan tadi bukanlah kue miliknya melainkan kue milik sang lelaki tadi yang disangka lancang.

"Jadi presepsi timbul dari apa yang kita lihat namun tidak sesuai dengan kenyataan, maka dari itu presepsi harus dibarengi dengan proses realita yang ada sehingga presepsi itu tidak membelakangi fakta"pungkas dr Eji.


Berita Lainnya

Tulis Komentar