Jumat, 02 Juni 2023 - 21:46:36 WIB - Dibaca : 371 Kali

Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau Gelar Silaturahmi

Editor: Indra - Rep: Anggri Elsyafiandi - Foto: Anggri Elsyafiandi

DURI, PROKOPIM - Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono hadiri Dialog Peningkatan Kebangsaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau di Hotel Surya Duri (02/06/23).

Kegiatan silaturahmi  ini mengangkat tema "Pesta Demokrasi Perwujudan Nilai-Nilai Kebhinekaan".

Ketua Panitia Pelaksana Silahturahmi  FPK Riau, Auni M.Noor mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, untuk menyambungkan tali silaturahim atau persahabatan yang selama ini terputus.

"Mempererat tali silaturahim yang sudah ada menjadi lebih erat. Jika itu dilaksanakan dengan baik maka kedepannya Riau akan bertambah kondusif," kata Auni. 

Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis kami memberikan apresiasi yang tinggi serta ucapan tahniah kepada FPK Provinsi Riau, yang melaksanakan kegiatan dialog peningkatan kebangsaan FPK Riau diwilayah Kabupaten Bengkalis ini, dengan melibatkan seluruh FPK kabupaten/kota se-Provinsi Riau, Ujar Andris.

Selain itu lanjut Andris khusus bagi FPK tentunya menjadi kewajiban untuk terus mendorong masyarakat dan bangsa ini agar senantiasa bisa menghadirkan rasa persatuan dan persaudaraan disemua tempat.

Saat ini kata Andris. Kita telah memasuki tahun politik, dan pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang, kita akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang tahapannya telah diatur berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 tahun 2022 tentang tahapan dan jadwal penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024.

"Guna menyukseskan kegiatan pesta demokrasi tersebut, tentunya peran FMP disetiap jenjang administrasi sangat diharapkan, agar pesta demokrasi yang akan kita jalani dapat berjalan dengan kondusif, aman, guyub, dan lancar," harap Andris.

Namun demikian, ujarnya, menjelang pasca pesta demokrasi, semangat kebhinekaan rakyat menjadi sedikit goyah akibat adanya perbedaan cara pandang kebangsaan yang semua itu memaksa rakyat untuk terpolarisasi menjadi dua kutub besar.

Dalam dua periode ini, pesta demokrasi sering berubah menjadi polemik yang berkelanjutan hingga akhir masa pemerintahan para pemimpin dan wakil rakyat Indonesia, tutup Andris.


Berita Lainnya

Tulis Komentar