Senin, 21 Oktober 2024 - 16:21:31 WIB - Dibaca : 286 Kali

Sambut Audisensi DMPM BRGM di Wisma Daerah

Pjs Bupati Bengkalis Sambut Baik Upaya BRGM Dalam Pemulihan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Bengkalis

Editor: Nurhadi - Rep: Herma Safitri - Foto: Imam Lutfi

BENGKALIS, PROKOPIM - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan audiensi bersama Pjs Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, bertempat di Wisma Daerah Sri Mahkota, Senin, (21/10/2024).

Organisasi yang fokus terhadap penyelamatan lingkungan tersebut, membahas tentang pemulihan ekosistem mangrove di Kabupaten Bengkalis.

DMPM Specialist BRGM RI, Yuni Mustani menyebutkan Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu wilayah yang memiliki ekosistem mangrove cukup luas di Provinsi Riau. Namun, akibat eksploitasi yang terus menurus, kini kondisinya semakin memprihatinkan.

"Guna mewujudkan upaya pemulihan ekosistem mangrove tersebut, diperlukan perencanaan restorasi yang tepat, dengan didasari data dan informasi yang kuat," ujar Yuni.

Memulihkan ekosistem mangrove merupakan upaya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi dampak perubahan iklim. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengedepankan kolaborasi dan sinergitas antarsektor.

"Salah satu langkah konkret BRGM adalah dengan menggelar Sosialisasi Perencanaan dan Perlindungan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini akan melibatkan Pemerintah Kabupaten, Lembaga, Perguruan Tinggi, dan masyarakat lokal," kata Yuni.

Dalam pelaksanaannya Yuni menambahkan, BRGM menerapkan strategi 3M, yaitu memulihkan, meningkatkan, dan mempertahankan.

"Strategi tersebut bertujuan untuk memulihkan kondisi mangrove yang rusak, meningkatkan kerapatan mangrove yang kurang optimal, dan mempertahankan kondisi lanskap yang masih baik," harapnya.

Sementara itu Manager PPIU M4CR BRGM Provinsi Riau, Muhammad Arif Fachrurozi, menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak. 

“Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis harus dilakukan secara bersinergi dengan semua stakeholders, mulai dari kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah (pemda),” ujarnya.

Lalu Arif menambahkan, dalam sosialisasi tersebut diupayakan membuat Peraturan Desa terkait perlindungan mangrove, agar program BRGM dapat terus berjalan secara berkelanjutan.

"BRGM berencana melanjutkan rehabilitasi melalui skema pendanaan dari Bank Dunia dengan program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR)," jelas Arif.

Kemudian lanjut Arif, Program M4CR dilaksanakan di empat provinsi prioritas, yaitu Sumatera Utara (Sumut), Riau, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Utara (Kaltara), dengan target rehabilitasi seluas 75.000 ha hingga 2027. 

"Kegiatan rehabilitasi mangrove melalui program M4CR akan mulai efektif pada 2025 mendatang. Di Kabupaten Bengkalis, program ini menargetkan rehabilitasi yang akan dilaksanakan di 30 Desa," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Pjs Kabupaten Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, sangat menyambut baik sekaligus mengapresiasi para pemerhati lingkungan seperti  BRGM.

“Kehadiran BRGM adalah dukungan nyata terhadap upaya perbaikan ekosistem mangrove. Dengan adanya dukungan teknis dari BRGM, kami semakin optimis dalam mencapai target rehabilitasi mangrove yang telah ditetapkan,” ucapnya. 

Terkait sosialisasi yang akan difasilitasi oleh BRGM pada November mendatang Pjs Bupati meminta kepada BRGM agar merencanakan kegiatan yg efektif, tepat waktu dan perlunya koordinasi yang intens, tegasnya.

Ikut hadir  mendampingi Pjs Bupati Bengkalis dalam audiensi tersebut, Sekretaris Daerah Bengkalis dr Ersan Saputra TH, Plt Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan H Khairi Fahrizal, Kepala Bappeda Rinto, Kadis DLH Basuki, Kadispora Edi Sakura, Kadis DPMD Ismail, Kadis Perkimtan Supardi, Kabag Kerjasama Dian Rachmadhany, Asisten Pendidikan Lingkungan PPIU M4CR Riau, Ilfan, Admin PPIU Riau, Ibtihal Nabilah dan undangan lainnya.


Berita Lainnya

Tulis Komentar