Selasa, 11 Februari 2014 - WIB - Dibaca : 1286 Kali
Proyek turap parit beton Dusun Wonosari Barat Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis dianggarkan secara bertahap setiap tahunnya. Hanya saja, untuk tahun 2014 ini belum bisa dipastikan apakah proyek parit beton tersebut akan dilanjutkan.
[caption id="attachment_381" align="alignleft" width="300"]
“Seingat saya setiap tahun dianggarkan, termasuk tahun 2013 kemarin. Kalau tahun ini ya belum bisa kita pastikan. Namun, Pemerintah Kabupaten Bengkalis tetap komitmen untuk membenahi infrastruktur yang ada,” kata Kadis PU Kabupaten Bengkalis, M Nasir, Senin (20/2).
Hal itu disampaikan Nasir menanggapi keluhan warga Desa Wonosari, khususnya Dusun Wonosari Barat dimana jalan utama yang berada tepat di pinggir parit sudah mulai retak-retak dan di beberapa titik mulai turun karena tesktur tanah yang labil. “Rata-rata di Bengkalis kalau ada parit besar maka jalannya ya seperti itu. Semua kita pikirkan, tapi kita bangun bertahap,” katanya lagi.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Desa Wonosari, Ruslan berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) agar menganggarkan proyek pembangunan turap parit di dusun Wonosari Barat Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis. Proyek tersebut sangat urgen untuk mencegah kerusakan jalan utama yang saat ini sudah mulai retak-retak.
“Bisa kita lihat di lapangan kalau jalan beton arah ke Wonosari Barat tersebut sudah mulai retak-retak. Bahkan di beberapa titik sudah turun karena tekstur tanah di bawahnya labil akibat ada parit besar di samping jalan tersebut. Itu sebabnya parit besar tersebut perlu diturap,” ujar tokoh masyarakat Desa Wonosari, Ruslan kepada wartawan belum lama ini,
Ruslan mengatakan, saat dirinya menjabat kepala desa Wonosari, setiap tahun pihaknya mengusulkan proyek turap. Alhamdulillah, mendapat respon positif dari Pemkab Bengkalis hanya saja volumenya kurang panjang. Proyek turap yang dibangun saat ini masih belum sebanding dengan panjangnya parit. Dirinya berharap agar proyek turap untuk desa tersebut bisa dianggarkan lagi sesuai dengan panjang parit yang belum diturap.
“Saya lihat di desa-desa lain proyek turapnya bisa panjang-panjang. Harapan saya desa Wonosari, khususnya yang di Wonosari Barat bisa dapat juga. Karena kalau terlambat, kita khuatir jalan utama tersebut bisa runtuh,” kata Ruslan.
Apa yang disampaikan itu menurut Ruslan bukan menakut-nakuti tapi fakta. Sebagai contoh pada akhir tahun 2011 lalu, jalan Prapat Tunggal Kecamatan Bengkalis longsor. Waktu itu, jalan beton sepanjang 10 meter amblas berikut halaman rumah warga. Bahkan satu rumah warga nyaris ikut terbawa longsor.
“Kalau musibah sudah terjadi, tentu proses perbaikannya akan lebih mahal dan sulit. Disisi lain aktifitas warga juga bisa terhamat. Untuk itu, saya kira pembangunan turap untuk parit Wonosari Barat tersebut harus terus dilanjutkan,” ujar caleg Bengkalis dari partai Golkar tersebut.

Berita Lainnya
Pangdam I BB Instruksikan Prajurit di Lapangan Cepat Atasi Karlahut
Bupati Kunjungi Korban Rumah Terbakar, Amril Prihatin dan Berharap Korban Tetap Sabar
Amril : Layani Masyarakat Dengan Pola 3S
Bupati Amril Dapat Surprise dari Karyawan Chevron
Tulis Komentar