Senin, 14 Agustus 2017 - 17:10:37 WIB - Dibaca : 933 Kali

Terkait Info Pemotongan Instentif Guru TK:

Bupati Amril Mukminin Juga Sangat Geram Dibuatnya

Editor: Johansyah Syafri - Rep: Fadly Faren - Foto: Internet
Teks foto: Ilustrasi: Seorang guru TK bersama peserta didiknya.

BENGKALIS, HUMAS – Bukan hanya anggota DPRD Bengkalis Dapil Mandau H Samsu Dalimunte, Bupati Bengkalis Amril Mukminin juga terlihat sangat geram ketika memperoleh informasi adanya pemotong insentif guru honor Taman Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Mandau dan Pinggir.

“Kami sudah tugaskan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Plt Kadisdik) untuk mengecek kebenaran informasi adanya pungutan liar (pungli) itu. Kami juga sudah instruksikan agar siapapun pelakunya ditindak tegas. Namun bila tak benar segera berikan klarifikasi,” ujar Amril, Senin (14/8/2017) petang.

Terpisah, Plt Kadisdik Bengkalis Edi Sakura meluruskan informasi tersebut. Katanya, dia sudah cek kebenaran informasi itu di lapangan. Sama sekali tak benar adanya pemotongan insentif guru TK di Mandau dan Pinggir.

Katanya, seluruh Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (Kasek PAUD) sudah membubuhi tanda tangan. Tak benar ada pemotongan. Semua uang diberikan kepada guru PAUD (TK) oleh Kaseknya.

“Yang ada mereka punya kegiatan TK dengan hasil kesepakatan semua guru ada pembayaran Rp110 ribu ke IGTK (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak) dan Himpaudi (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini),” Edi Sakura, memberikan klarifikasi.

Sebelumnya sebagaimana dipublikasikan riaulantang.com pada pukul 15.45 WIB tadi, anggota DPRD Bengkalis Dapil Mandau H Samsu Dalimunte mengaku geram mendengar adanya pemotongan insentif guru honor TK di Kecamatan Mandau dan Pinggir.

Dia mengaku tak habis pikir dengan pihak-pihak yang masih tega memotong insentif yang tak seberapa jumlahnya itu.

"Pertanyaannya, apa dasar potongan itu. Aturan dari mana. Kalau tak ada aturan ini berarti Pungli. Tim Saber Pungli harus bergerak ini," jelas politisi Partai Golkar ini, berapi-api.

Dijelaskan Syamda, pihaknya tak mentolerir sekecil apapun terjadinya praktek Pungli. Apalagi ini menimpa guru honor yang gajinya masih jauh di atas standar hidup layak.

"Apa masih ada hati nurani memotong honor guru yang untuk hidupnya saja mungkin masih belum cukup. Mohon dijawab dengan hati nurani. Kalau tidak siap-siap dengan resikonya. Tim Saber Pungli tentu tak akan diam," jelas anggota Komisi IV DPRD Bengkalis yang membidangi pendidikan ini. ***


Berita Lainnya

Tulis Komentar