Selasa, 22 Agustus 2017 - 20:56:49 WIB - Dibaca : 2031 Kali

Persiapan Sudah 90 Persen:

Pocil dan Permainan Rakyat Bakal Meriahkan HAN 2017 di Bengkalis

Editor: Johansyah Syafri - Rep: Zuriat Abdillah dan Haliyun Nai'm - Foto: Internet
Teks foto: Ilustrasi: Permainan lompat karet atau ye ye

BENGKALIS, HUMAS – Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli. Untuk tingkat nasional, puncak peringatan HAN 2017 dipusatkan Pekanbaru, Riau, Ahad (23/7/2017) lalu dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.

Untuk tingkat Kabupaten Bengkalis, puncak peringatan HAN 2017 ini akan ditaja Kamis (24/8/2017) lusa, di lapangan Tugu. Bupati Bengkalis Amril Mukminin dijadwalkan hadir pada kegiatan tersebut.

Pada HAN 2017 ini, panitia pelaksana dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Kabupaten Bengkalis, akan menggelar konsep yang berbeda. Tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya,

Menurut Wasiah, Ketua Panitia Pelaksana, pada HAN 2017 ini berbagai permainan yang dahulu akrab dengan anak-anak, akan ditampilkan. Seperti congkak, yeye, setatak, bola setangkup dan sebagainya.

“Tujuannya, selain agar kegiatan tersebut kian meriah, juga dimaksudkan agar keberadaannya yang kini memang sudah hampir punah ranah oleh permainan modern kembali digemari anak-anak. Supaya eksisten tetap terlestarikan,” papar Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di Dinas PP-PA ini.

Memang saat ini permainan modern sangat mudah sekali didapat, baik secara online ataupun offline dan sangat mudah untuk diakses oleh anak-anak. Ironisnya, tak sedikit orang tua yang membiarkannya. Bahkan ada pula yang menfasilitasinya di rumah dengan alasan sebagai hiburan mereka ketika berada di rumah.

Padahal dibiarkan tanpa adanya pengawasan orang tua permu ainan modern ittentu cukup berbahaya bagi perkembangan anak. Karena dengan permainan-permainan modern secara tak sadar kita menjerumuskan mereka ke hal yang bisa berdampak negatif.

“Misalnya anak menjadi sulit bersosialiasi, karena hanya selalu beriteraksi dengan permainan modern, dimana permainan-permainan modern saat ini biasanya hanya dilakukan sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain,” jelas Wasiah, Selasa (22/8/2017).

Selain itu, anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata. Ketika anak-anak yang sudah kecanduan terhadap game, maka cenderung anak akan pasif dalam kehidupan nyata. Lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan teman-temannya.

Kata Wasiah, meskinpun hanya permainan tradisional, tapi kaya aspek pendidikannya. Banyak memberikan pengajaran bagi anak-anak. Mulai dari nilai kerja sama, usaha, disiplin, ketelitian, kesetiakawanan sosial, serta sportivitas dan sebagainya.

“Makanya pada puncak peringatan HAN 2017 ini kita tampilkan. Untuk mengingatkan kita semua aga keberadaannya lestari dan kembali digemari anak-anak. Tidak hanya fokus pada permainan modern melalui gadget atau handphone. Kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi,” jelasnya.

Dengan ditampiknya permainan tradisonal tersebut, Wasiah berharap, khususnya keluarga dan sekolah dapat kembali memasyarakatkannya kepada anak-anak.

Selain menampilkan berbagai permainan tradisional untuk anak, pihak panitia juga akan menampilkan sejumlah persembahan dari pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) di kota Bengkalis, berupa pertunjukan permainan musik dan lagu.

Tak ketinggalan penampilan Polisi Cilik (Pocil) binaan Polres Bengkalis. Para Pocil tersebut juga bakal unjuk kebolehan di hadapan Bupati Bengkalis dan para undangan.

“Alhamdulillah, persiapan untuk pelaksanaan puncak peringatan HAN tingkat Kabupaten Bengkalis 2017, sudah mencapai 90 persen. Mudah-mudahan saat hari pelaksanaan lusa itu, semua kegiatan berjalan lancar. Sesuai rencana,” tutupnya.***


Berita Lainnya

Tulis Komentar