Hasto: Pedomani Lima Pilar Poros Maritim Dunia

JAKARTA, HUMAS - Dewan Perwakilan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP - PDIP) mengundang Kepala Daerah se-Indonesia untuk hadir dalam Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema "Akselarasi Industri 4.0 Berbasis Produk Kelautan dan Perikanan Indonesia", bertempat di ruang rapat DPP - PDI Perjuangan Jl. P. Diponegoro no. 58 Jakarta Pusat. Kamis (27/9).

Sekjen DPP - PDI Perjuangan Hasto Krisyanto mengatakan Indonesia dulu di kenal dengan negara maritim, tetapi  Setelah 71 tahun merdeka belum ada pemimpin yang menetapkan Visi Poros Maritim Dunia. Baru pemerintahan sekarang yang masuk ke dalam nawacita.

“Indonesia merupakan negara yang bahari dan kepulauan terbesar di dunia. Industri makanan hasil olahan laut yang disebabkan karena terbatasnya Sumber Daya Manusia yang handal dalam dalam menangkap ikan dan kurangnya sarana prasarana alat tangkap nelayan, serta masih tingginya angka unreported fishing yang menyebabkan hilangnya potensi ekonomi bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Masih kata Hasto, untuk membangun indonesia dimulai dari pesisir dengan pedomani lima pilar poros maritim dunia.

“Adapun lima pilar poros maritim dunia tersebut adalah (1). Membangun kembali budaya maritim. (2). Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. (3). Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, logistik dan industri perkapalan, serta maritim. (4) diplomasi maritim yang mengajak semua mitra indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan, dan yang terakhir (5). Membangun kekuatan pertahanan maritim,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bengkalis Amril Mukminin saat menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, apa yang diceritakan oleh Sekjen DPP - PDI Perjuangan, sudah sejalan dengan visi misi Kabupaten Bengkalis.

“Khususnya pada pemantapan birokrasi dan kelembagaan daerah yang professional dan berintegritas, peningkatan kualitas SDM,  pengelolaan sumber daya alam dan penguatan ekonomi daerah, pemberdayaan masyarakat, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar orang nomor satu di kabupaten yang memiliki ikon Ikan Terubuk itu.