Selasa, 18 Agustus 2015 - WIB - Dibaca : 908 Kali
BENGKALIS, HUMAS – Berbeda dengan acara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun-tahun sebelumnya.
[caption id="attachment_3473" align="alignleft" width="768"]
Pada HUT ke-70 tahun 2015 ini, selain dimeriahkan penampilan Andam Dewi Marching Band, juga dimeriahkan dengan penampilan dan atraksi Polisi Cilik dari Kepolisian Resort Bengkalis serta drama klosoal yang menceritakan sejarah Perang Sosor dari kelompok binaan Komando Distrik Militer 0303/Bengkalis.
Kedua acara tambahan yang dilaksanakan sebelum upacara penurunan bendera tersebut, mendapat sambutan hangat. Bukan saja dari peserta upacara, tetapi juga ribuan masyarakat yang memadati Lapangan Tugu Bengkalis tempat upacara tersebut dilaksanakan Senin (17/8/2015) petang tadi.
Tak hanya itu, seluruh undangan yang berada di tribune utama juga dibuat kagum. Tidak terkecuali Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie yang saat upacara penurunan bendera juga bertindak sebagai inspektur upacara.
Perang Sosor dalam drama klosal itu mengisahkan sejarah perjuangan masyarakat Bengkalis melawan penjajah Belanda pada tahun 1948 di bawah kepemimpinan Letnan HR Soebrantas tersebut untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Drama Klosal yang ditampilkan para pelajar yang di bawah Pembinaan Dandim 0303/Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Haryanto dan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga H Eduar tersebut diantaranya bertujuan agar masyarakat, khususnya generasi muda di daerah ini mengetahui perjuangan dan pahlawan daerahnya sendiri.
“Tujuan kita mengadakan drama klosal ini, agar para generasi muda yang ada di Kabupaten Bengkalis mengetahui sejarah dan para pahlawan daerahnya. Selain itu juga untuk mengenang jasa-jasa pahlawan kesuma bangsa yang berjuang di daerah ini dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Wachyu.
Ditambahkan Wachyu yang tidak bisa mengikuti upacara penurunan bendera di Bengkalis dan menyaksikan langsung penampilan drama klosal tersebut karena mengikuti kegiatan serupa di Kabupaten Siak, ditampilkannya drama klosal ini juga bertujuan untuk membangun semangat cinta tanah air pada generasi muda.
“Sebagai salah satu bentuk implementasi kemanunggalan TNI dengan rakyat serta upaya kita untuk menanamkan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada geresasi muda di daerah ini,” ujar Dandim yang ramah dan murah senyum ini melalui telepon selulernya.
Dijelaskannya Wachyu yang saat diminta keterangannya mengaku sedang dalam perjalanan pulang dari Siak ke Bengkalis, pelatih kelompok pelajar yang menampilkan drama klosal tersebut adalah Mayor Inf Irwan. Sementara sutradaranya SPN Musrial Mustafa.
Sementara itu Ahmad Syah berharap, penampilan drama klosal perjuangan seperti sebelum upacara penurunan bendera Merah Putih HUT ke-70 Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2015 petang tadi itu, pada masa datang hendaknya dapat dijadikan agenda tetap untuk ditampilkan.
“Manfaatnya besar sekali. Saya yakin bukan hanya peserta, masyarakat yang menyaksikan upacara penurunan bendera sore ini juga tergugah semangat juang dan patriotismenya dengan ditampilkannya drama klosal tersebut,” ujar Ahmad Syah, seraya mengatakan semangat juang dan patriotisme sangat diperlukan dan juga sangat menentukan keberhasilan dan percepatan pembangunan.

Berita Lainnya
Pangdam I BB Instruksikan Prajurit di Lapangan Cepat Atasi Karlahut
Bupati Kunjungi Korban Rumah Terbakar, Amril Prihatin dan Berharap Korban Tetap Sabar
Amril : Layani Masyarakat Dengan Pola 3S
Bupati Amril Dapat Surprise dari Karyawan Chevron
Tulis Komentar