Selasa, 22 September 2015 - WIB - Dibaca : 831 Kali
LUBUKMUDA, HUMAS -- Luas lahan persawahan di sejumlah desa yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi padi di Kecamatan Siak Kecil, seperti di Desa Langkat dan Sepotong, setiap tahun semakin menyusut jumlah. Berkurangnya lahan dimaksud umumnya karena berubah menjadi perkebunan sawit.
Salah satu penyebab alih fungsi lahan tersebut, karena belum adanya teknologi yang tepat yang dapat digunakan untuk merubah pola tanam dari sawah tadah hujan menjadi sawah dengan system
[caption id="attachment_4098" align="aligncenter" width="1024"]
irigasi.
Penyebab utama terjadinya alih fungsi lahan dimaksud, langsung disampaikan sejumlah petani saat Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie melakukan kunjungan kerja ke Desa Langkat, Selasa (22/9/2015) siang.
"Jika pola tanamnya tidak lagi tadah hujan seperti selama ini, insya Allah tak akan ada petani yang mau merubah lahan sawah menjadi kebun sawit. Untuk itu mohon bantuannya, Pak! Bagaimana agar lahan sawah petani di sini dapat diairi dengan sistem pengairan irigasi," pinta Jemani, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Langkat kepada Ahmad Syah.
Jemani menjelaskan, dahulunya luas lahan sawah di sejumlah desa di Siak Kecil ini berjumlah sekitar 1.500 hektar. Namun karena adanya alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit, saat ini luasnya diperkirakan kurang dari 1.000 hektar. Penyebab utamanya itu tadi, belum adanya irigasi.
Karena sifatnya teknis, kepada Jemani dan sejumlah petani yang ikut mendampinginya meninjau lahan persawahan yang saat ini sebagian sudah pecah-pecah karena kekeringan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini mengatakan, akan menyampaikan kepada dinas teknis untuk segera dicarikan solusi yang tepat.
"Nanti kita sampaikan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) agar secepatnya dapat dicarikan solusi terbaik. Kira-kira teknologi apa yang tepat yang dapat digunakan agar produksi padi di Langkat dan desa-desa lainnya di Siak Kecil ini dapat ditingkatkan dan tidak lagi tergantung pada musim hujan seperti selama ini,” jelas Ahmad Syah.
Seperti pepatah pucuk dicinta ulam tiba. Saat singgah untuk melihat pelayanan di Kantor Camat Siak Kecil sebelum pulang ke Bengkalis, Kepala Distanak H Arianto dalam kapasitasnya sebagai Ketua LPTQ sedangkan berada di kecamatan tersebut. Mengetahui itu, Pj Bupati Bengkalis langsung meminta bantuan camat Siak Kecil H Alpi Mukhdor menghubungi Kepala Distanak.
Kepada Kepala Distanak, Ahmad Syah berpesan agar bersama aparatur di Distanak untuk mencarikan kira-kira teknologi yang tepat yang dapat diterapkan untuk membantu petani di Siak Kecil sehingga produksi lahan persawahan mereka tidak tergantung pada musim hujan seperti selama ini. Kalau bisa dianggarkan dalam APBD tahun 2016.
“Jika sudah ditemukan cara yang dinilai efektif mengatasi persoalan yang dihadapi petani di Siak Kecil ini, segera koordinasikan dengan anggota DPRD Bengkalis, khususnya dari Dapil Bukit Batu-Siak Kecil. Jangan biarkan lahan persawahan di daerah ini terus berkurang dan berganti kebun sawit,” pesan Ahmad Syah kepada Arianto sambil menikmati minum ringan di kantin di belakang Kantor Camat Siak Kecil.

Berita Lainnya
Pangdam I BB Instruksikan Prajurit di Lapangan Cepat Atasi Karlahut
Bupati Kunjungi Korban Rumah Terbakar, Amril Prihatin dan Berharap Korban Tetap Sabar
Amril : Layani Masyarakat Dengan Pola 3S
Bupati Amril Dapat Surprise dari Karyawan Chevron
Tulis Komentar