Sabtu, 12 Agustus 2017 - 17:09:58 WIB - Dibaca : 1066 Kali

Tanggapan Masyarakat:

Tak Apo Gubri Terlambat, yang Penting Jadi Datang

Editor: Johansyah Syafri - Rep: Babam Suryaman dan Khaidir - Foto: Indra Jaya
Teks foto: Gubri H Arsyadjuliandi Rachman berdialog dengan peserta apel saat melakukan peninjauan barisan ketika menjadi inspektur khutbatul-Arsy di Pondok Modern Nurul Hidayah Pasiran Kecamatan Bantan, Sabtu (12/8/2017).

BANTAN, HUMAS – Hari ini, Sabtu (12/8/2017), Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, menggelar apel tahunan dan khutbatul-arsy (pekan perkenalan) tahun pelajaran baru 1438-1439 H/2017-2018 M.

Bertindak selaku inspektur upacara pada tradisi tahunan di pondok yang beralamat di Jalan Rajimun Desa Pasiran itu adalah orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.

Sesuai undangan yang disampaikan kepada berbagai pihak, sedianya kegiatan tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Namun karena menunggu kehadiran Bang Andi Rachman, begitu Gubri akrab disapa, acara molor dari jadwal sebelumnya.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning ini tiba di pelabuhan Bandar Sri Laksama (BSL), sekitar pukul 10.10 WIB tadi. Dari BSL Gubri dan rombongan langsung menuju lokasi acara.

Mengapa Gubri hadir terlambat? Pada saat memberikan sambutan, hal itu menjadi terang benderang.

“Kami mohon maaf yang setinggi-tingginya. Kami telah berupaya datang tepat waktu. Tapi kita hanya punya rencana. Pasalnya ternyata mobil gubernur itu bisa mogok juga. Waktu dalam perjalanan ke Bengkalis tadi mobil yang kami tumpangi mogok. Untuk itu, sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” Gubri menjelaskan penyebabnya.

Alasan itu disampaikan Gubri secara terbuka di hadapan hampir 2.000 peserta apel, orang tua santri/santriwati dan tamu undangan yang hadir di halaman utama PMNH, tempat kegiatan itu ditaja.

Meskipun terlambat, namun antusiasme warga untuk bersilaturahmi dengan Ketua DPD Partai Golkar tersebut sedikit tak berkurang. Mereka yang sudah sejak pagi datang, tetap setia menunggu dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir.

“Tak apo do! Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Sampai sore pun kami tunggu. Yang penting Pak Gubri bisa bersilaturahmi dengan kami. Kalau Cuma terlambat, kami maafkan. Yang kesal betul kalau tak jadi datang,” ujar Zumi (44) yang mengaku warga Bengkalis asal Desa Jangkang, Bantan.

Selain Zumi, puluhan warga lainnya yang berhasil diminta tanggapannya, juga memberikan komentar serupa. Tak mempermasalahkan Gubri dan rombongan datang terlambat.

“Namonya jugo musibah. Siapo yang mau,” ujar salah seorang santriwati PMNH yang mengaku bernama Selsa.***


Berita Lainnya

Tulis Komentar