Kasmarni Amril Himbau Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik

JAKARTA, HUMAS -  Setelah pembahasan tentang peran Kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dalam upaya pencegahan stunting,   Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TP-PKK 2019 hari kedua dilanjutkan dengan materi lingkungan bersih tanpa plastik, dengan narasumber dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI dan materi pengelolaan sampah plastik dengan narasumber DR. Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Rabu (27/2) di Ballroom Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Imran menjelaskan bahwa butuh puluhan bahkan sampai ratusan tahun plastik  baru dapat terurai. Sebagai contoh kantong plastik 10-20 tahun dan botol plastik baru dapat terurai setelah 450 tahun. Tentunya hal ini berdampak pada perubahan iklim yaitu pemanasan global dan tantangan masalah lingkungan apabila sampah plastik tersebut tidak terkelola.

“Indonesia menghasilkan sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia. Untuk itu sangat perlu dukungan semua pihak terutama kader PKK agar dapat memberikan contoh kepada masyarakat supaya mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, memilah sampah plastik dan mengolah sampah dengan bijak”, jelas kedua narasumber tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ketua TP-PKK Kabupaten Bengkalis usai mengikuti materi hari kedua mengatakan bahwa untuk mengurangi penggunaan plastik di tengah-tengah masyarakat pastilah tidak semudah yang diucapkan. Semuanya harus dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga. Oleh karenanya, Kader PKK harus dapat menjadi contoh dengan mulai mengurangi penggunaan plastik dari hal kecil seperti dengan membawa tas dari rumah ketika berbelanja.  

“untuk itu saya mengajak kepada kita semua khususnya masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk mulai mengurangi penggunaan plastik, sebaiknya menggunakan kertas atau tas ketika sedang berbelanja dan menghindari membawa kantong plastik serta tidak membuang sampah plastik dan membakarnya secara sembarangan”, himbau Kasmarni.