Selasa, 17 Maret 2015 - WIB - Dibaca : 2479 Kali
Sejalan dengan kian pesatnya perkembangan dan kemajuan industri penerbangan, Indonesia saat ini masih kekurangan tenaga ahli di bidang perawatan pesawat. Dalam setahun diperkirakan institusi pendidikan di Indonesia hanya mampu mencetak 600 orang tenaga ahli bidang perawatan pesawat.
[caption id="attachment_2673" align="aligncenter" width="1024"]
Karena itu tidak salah jika dikatakan bahwa teknisi dan tenaga ahli perawatan pesawat masih menjadi profesi langka di Indonesia dan menjadi isu utama industri perawatan pesawat.
Berdasarkan data yang ada, saat ini jumlah keseluruhan teknisi dan tenaga ahli perawatan pesawat di Indonesia diperkirakan kurang dari 3.000 orang. Padahal, kebutuhan untuk lima tahun ke depan diperkirakan mencapai 6.000 orang, dengan asumsi kapasitas MRO (maintenance, repair, overhaul) nasional ditingkatkan 30-40 persen.
Potensi peningkatan pasar perawatan pesawat yang sangat besar itu karena pertumbuhan bisnis penerbangan di Indonesia rata-rata mencapai 20 persen tahun. Untuk mengatasi kekurangan itu, dibutuhkan terobosan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah untuk memenuhinya.
Caranya dengan mendorong pemerintah memperbanyak institusi pendidikan yang mampu mencetak teknisi dan tenaga ahli perawatan pesawat terbang.
“Sebab kalau tidak cepat diantisipasi, dikhawatirkan akan diisi oleh tenaga-tenaga asing. Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Bengkalis mendirikan SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu ini”, tegas Herliyan seraya mengatakan di Indonesia hanya ada 4 SMK Negeri Penerbangan, salah satunya SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu.
Bupati mengatakan itu ketika menghadiri pelantikan Taruna-Taruni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pelayaran Bukit Batu Angkatan XII dan SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu Angkatan I, Senin (16/3).
Untuk itu, katanya, pada tahun 2014 lalu, Pemkab Bengkalis telah melengkapi peralatan bagi SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu ini yang standar setara dengan yang dimiliki sebuah perguruan tinggi penerbangan.
Dengan peralatan itu Herliyan optimis, SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu ini layak dan segera mendapat sertifikasi AMTO. Yakni sertifikasi dari Pusat Pelatihan Perawatan Pesawat Udara yang melayakkan Taruna-
Taruni SMK Negeri Penerbangan satu-satunya di Riau ini eksis bersaing dengan tenaga teknisi pesawat lainnya.
“Sedangkan untuk gedung, tahun 2015 ini para Taruna-Taruni SMK Negeri 2 Penerbangan Bukit Batu ini telah bisa menempati gedung baru. Tahun 2014 lalu pembangunannya sudah dimulai. Insya Allah tahun 2015 selesai dan bisa segera manfaatkan untuk proses belajar mengajar”, katanya.
Taruna-Taruni yang dilantik di halaman SMK Negeri 1 Pelayaran oleh Bupati di Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit Batu itu, terdiri dari 61 orang Taruna-Taruni SMK Negeri 1 Pelayaran Angkatan XII Program Studi Pelayaran dan Teknologi Informasi. Sedangkan 29 orang lainnya dari SMK Negeri 2 Penerbangan Angkatan I Program Studi Teknologi Pesawat Udara.

Berita Lainnya
Pangdam I BB Instruksikan Prajurit di Lapangan Cepat Atasi Karlahut
Bupati Kunjungi Korban Rumah Terbakar, Amril Prihatin dan Berharap Korban Tetap Sabar
Amril : Layani Masyarakat Dengan Pola 3S
Bupati Amril Dapat Surprise dari Karyawan Chevron
Tulis Komentar